Guru Besar ilmu politik Universitas Indonesia, Nazaruddin Sjamsudin, menyoal sikap Presiden Joko Widodo yang tidak konsisten terkait bantuan negara asing dalam mengatasi kebakaran lahan di sejumlah wilayah Indonesia.
Mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) ini menyatakan bahwa perubahan sikap Jokowi itu menunjukkan sikap yang tidak profesional.
“Tempo hari asing mau bantu madamin api, kita tolak. Eeh sekarang malah minta dibantu. Malu-maluin ga ya? Kasat mata kita ini gak profesional,” tulis Nazaruddin Sjamsudin di akun Twitter @nazarsjamsuddin.
@nazarsjamsuddin juga merespon pernyataan akun @GianGolwa. “Bukan telmi?” tulis @nazarsjamsuddin, menanggapi komentar @GianGolwa yang menyebut perubahan sikap Jokowi soal bantuan asing sebagai sikap “rezim plintat-plintut”.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Indonesia akhirnya berubah pikiran dan bersedia membuka diri untuk menerima bantuan dari negara lain terkait penanganan kabut asap.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Arrmanatha Nasir mengatakan, pada Rabu, 7 Oktober 2015, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menghubungi sejumlah negara tetangga guna meminta bantuan pertolongan untuk memadamkan api. Armanatha menjelaskan, ada lima negara yang dihubungi yakni Singapura, Malaysia, Rusia, China dan Australia.
“Sekitar jam 19.00 kemarin, Menteri Retno menghubungi beberapa negara sahabat untuk meminta pertolongan,” ujar Arrmanatha seperti dikutip cnnindonesia. [il]