Pernikahan yang telah menjadi tradisi dan merupakan event yang mengakar dalam kultur masyarakat di Indonesia adalah sesuatu yang akan selalu ada. Sebagai peristiwa yang akan memberikan kesan dan kenangan yang mendalam, tentu pernikahan akan selalu diperhatikan untuk diselenggarakan dengan baik. Hal itulah yang dapat kita manfaatkan sebagai jalan untuk membuka bisnis Wedding Organizer (WO).
Maka dari itu membuka usaha jasa wedding organizer akan selalu memberikan peluang bisnis potensial untuk Anda meraih omzet yang tinggi jika Anda mampu mengelolanya dengan baik. Berikut ini tips sukses untuk menjalankan bisnis jasa wedding organizer dilansir dari maxmanroe:
1. Berikan Konsep Pernikahan yang Menarik
Tips suskes pertama dalam menjalankan bisnis wedding organizer adalah dengan memberikan konsep pernikahan yang menarik. Setiap orang pasti menginginkan pernikahannya menjadi kenangan yang indah dan berkesan panjang.
Nah untuk menciptakan kenangan yang indah dan kesan yang panjang ini, Anda mau tak mau harus membuat konsep WO Anda menarik dan istimewa. Dengan konsep yang menarik ini maka peluang Anda untuk memuaskan konsumen akan terbuka lebar. Untuk membuat konsep pernikahan yang menarik Anda harus kreatif dan inovatif.
Beberapa konsep pernikahan yang unik seperti pesta kebun, pantai, dan outdoor merupakan beberapa contoh referensi pernikahan dengan konsep yang unik dan berbeda untuk bisa Anda coba. Tawarkanlah konsep pernikahan yang menarik itu jika diminta. Namun jika klien mempunyai keinginan sendiri, tentu Anda harus bisa menyesuaikan diri dengan konsep yang diajukan konsumen tersebut.
2. Bangunlah Relasi dan Kerjasama yang Kuat dengan Partner
Dalam menjalankan bisnis ini Anda sangat sulit untuk berdiri sendiri. Umumnya usaha jasa wedding organizer ini akan melibatkan banyak pihak untuk Anda koordinir. Pihak-pihak seperti katering, salon atau rias pengantin, properti, sound system, pengisi acara hingga tim dokumentasi merupakan beberapa pihak yang harus Anda jaring untuk melengkapi bisnis wedding organizer Anda.
Dalam menjalin kerjasama dengan mitra atau partner bisnis ini, Anda harus membuatnya kuat dan baik. Hal yang utama dalam menguatkan relasi dan kerjasama dengan partner ini adalah komunikasi dan koordinasi.
Tanpa adanya komunikasi dan koordinasi yang baik antar pihak-pihak tadi, usaha WO ini umumnya akan mengalami kegagalan. Maka dari itu Anda sebagai pemimpin dan leader dari kesuksesan acara wedding ini harus mampu membangun relasi dan kerjasama yang kuat pada mitra-mitra pendukung usaha Anda.
3. Bisnis Wedding Organizer Butuh Tim Kerja yang Solid
Dalam bisnis wedding organizer, Anda adalah kepala atau pemimpin yang akan menentukan langkah kesuksesan sebuah event pernikahan. Maka untuk membuat sukses, selain harus membangun relasi yang kuat dengan partner bisnis, Anda juga harus memiliki tim kerja intern yang juga solid. Untuk menciptakan hal ini Anda haruslah supel dan mampu membawa atmosfir kerja dan teamwork yang profesional.
Ada kalanya Anda juga harus tegas untuk menghadapi kondisi yang ada. Pada tim kerja, Anda juga harus memberikan mereka pengetahuan dan pelatihan yang baik agar mereka bisa menjaga kualitas dan pelayanan usaha Anda supaya pelanggan puas dengan usaha Anda.
4. Promosikan Secara Offline dan Online
Agar bisnis wedding organizer Anda dikenal banyak orang dan mendapatkan banyak penawaran, maka Anda harus melakukan promosi. Promosi ini bisa Anda jalankan secara offline dan online. Secara offline Anda bisa menyebar brosur, beriklan di media massa, mengikuti pameran atau mensponsori acara.
Secara online, promosi usaha WO ini bisa Anda jalankan melalui media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan lain-lain. Selain media sosial, Anda juga bisa mempromosikan usaha Anda melalui instant messaging atau pesan singkat seperti Blackberry Messenger dan WhatsApp atau juga media website serta blog.
5. Layani Konsumen Sebaik Mungkin
Terakhir, tips sukses untuk menjalankan bisnis wedding organizer adalah dengan melayani konsumen dengan sebaik mungkin. Dalam bernegosiasi dengan konsumen, Anda memang akan sering dihadapkan dengan permintaan-permintaan dari mereka. Saat Anda mendapatkan hal ini, Anda tak boleh begitu saja menolaknya.
Lebih dari itu Anda harus mendengarkan, memahami dan menampung keinginan konsumen. Bila memang Anda rasa keinginan konsumen berlebihan dan sangat sulit untuk diwujudkan, Anda harus menjelaskannya dengan baik agar konsumen tidak tersinggung dan bisa menerimanya dengan baik pula.