Seorang buruh tenaga kerja bongkar muat (TKBM) bernama Hasbi Saputra (26), tewas setelah tertimpa 2 ton pupuk, Jumat (9/10) sekira pukul 03.00 Wita. Kecelakaan (laka) kerja itu terjadi di atas Kapal Motor (KM) Kebon Karet yang tengah berlabuh di Pelabuhan Jetty 1 Pupuk Kaltim dan hendak memindahkan muatan.
Informasi yang dihimpun, saat itu warga Jalan RE Martadinata RT 36 Kelurahan Lhoktuan ini bersama buruh lainnya sedang memindahkan pupuk ke kapal dengan menggunakan alat bantu crane. Posisi korban saat kejadian berada di dalam palka (ruang barang kapal), tepatnya di bawah tumpukan pupuk yang hendak dipindahkan tersebut.
Nahas, tiba-tiba saja connection pompa bintang crane lepas atau los. Akibatnya, tali penyangga batang crane tidak mampu menahan beban. Keruan saja, 2 ton pupuk menimpa korban. Tak hanya itu, muatan lain seperti tiang crane dan palet (alas plastik) juga ikutan ambruk. Kepala belakang korban tertimpa beban berat. Korban terkapar tak sadarkan diri.
Nahkoda KM Kebon Karet Budi Utomo menceritakan, saat kejadian itu dirinya berada di atas kapal. Tiba-tiba saja mendengar suara benturan yang cukup keras dari arah palka. Tak lama berselang, para buruh TKBM mengerumuni palka. Dia melihat tiang crane kapal yang dinahkodainya sudah ambruk. Beberapa saat kemudian, korban langsung dievakuasi.
Sejurus kemudian, para buruh TKBM berusaha menyelamatkan nyawa korban. Hasbi dibawa ke RS PKT dan mendapat perawatan secara intensif. Namun, karena korban mengalami pendarahan yang cukup hebat di bagian kepala, akhirnya Hasbi meninggal dunia sekira pukul 04.10 Wita.
Kapal itu, kata Budi, merupakan milik PT Samudera Inti Perkasa yang bermarkas di Surabaya. Rencananya, kapal tersebut akan mengangkut 1.500 ton pupuk dari Bontang menuju Banjarmasin.
Sementara itu, Kapolres AKBP Hendra Kurniawan melalui Kasat Reskrim AKP Ade Harri Sistriawan mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus ini. “Beberapa saksi harus kami periksa untuk memperjelas kejadian. Demi kepentingan penyelidikan, untuk sementara kapal tersebut kami pasangi police line,” katanya.
Terpisah, Manajer Humas Pupuk Kaltim Wahyudi menjelaskan, pihaknya masih melakukan investigasi terkait kejadian tersebut. Kendati demikian, dia memastikan jika peristiwa ini terjadi di atas kapal.
Wahyudi menjelaskan, korban yang tewas tersebut bukanlah karyawan PT Pupuk Kaltim, melainkan TKBM yang berada di bawah naungan PT Kaltim Satria Samudera (KSS). Namun kejadian ini tidak menghambat aktivitas di perusahaan, utamanya pengangkutan pupuk ke kapal.
Via : Kaltim Post